Ada Berapa Malaikat Yang Harus Kita Yakini
Bagaimana Wujud Malaikat?
Dalam surat Fatir ayat 1, diterangkan mengenai wujud malaikat. Berikut bunyi ayatnya:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malāikati rusulā(n), ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā'(a), yazīdu fil-khalqi mā yasyā'(u), innallāha 'alā kulli syai'in qadīr(un).
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
Dalam Tafsir Al-Mishbah oleh M Quraish Shihab, ia menjelaskan bahwa ayat tersebut mengisyaratkan wujud malaikat yang memiliki sayap dan jumlahnya bisa lebih dari empat. Az-Zuhri meriwayatkan kalau malaikat Israfil bahkan memiliki 12.000 sayap.
Sementara itu, malaikat Jibril mempunyai 500 sayap sebagaimana disebut oleh Rasulullah dalam riwayat Bukhari dan Muslim.
Itulah pembahasan mengenai jumlah malaikat yang sebenarnya.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 malaikat utama dan sifat-sifat mereka, serta 25 nabi dan rasul penting beserta 20 sifat wajib dan mustahil Allah. Malaikat utama meliputi Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Ridhuan dan Malek. Nabi dan rasul penting di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.Read less
Terkadang di hati kita bertanya untuk apa aku belajar? apa gunanya belajar?. Bisa apa aku Belajar?. Ya.. itu perkataan sebagian orang. Tahukah kalian bahwa dengan belajar kita mendapatkan segudang manfaat dari belajar.
Belajar di zaman dulu sampai sekarang adalah hal wajib. Tanpa adanya rasa belajar manusia tidak dapat berkembang sampai sekarang ini, seperti menikmati lampu, naik pesawat, dan lain-lainnya.
Dari belajar itulah semua yang kita pegang ada di tangan kita, jika tidak maka untuk laptop saja mungkin tidak ada tanpa sedikitpun dari segelintir banyak orang yang belajar secara tekun dan keras. Merekah tidak kenal lelah untuk menemukan itu semua. ya.. ini sedikit alasannya kenapa kita harus tetap belajar ?
Pertama, supaya kita tidak bxdoh. Bayangkan saja jika kita tidak belajar sehingga tidak tahu apa-apa ?. misalnya kalian tidak belajar matematika apakah kalian bisa menghitung. Tanpa belajar membaca apa kalian bisa membaca, Jawabanya pasti tidak.
Kita dituntut untuk belajar agar tidak bxdoh. Jika kita bxdoh kita mudah ditipu karena ketidak tahuan kita. Apa kalian mau di tipu, pastinya tidak bukan. Dengan belajar wawasan kalian bertambah sehingga kalian tahu banyak hal dan jika ada penipuan kalian bisa untuk mengatasinya.
Dengan belajar juga bisa membuka diri kita ke dunia yang kita tidak ketahui hanya dengan membaca buku, misalnya ada wilayah kutub utara, wilayah gurun pasir dan lainnya.
Kedua, mendapatkan jaminan masa depan yang lebih baik. Dengan belajar kita membuka peluang untuk dapat bersaing dan masuk ke sekolah, perguruan tinggi, bahkan dunia kerja sekalipun.
Semakin baik kita belajar untuk dapat lolos dari persaingan semaking baik. Sehingga kita memiliki harapan untuk lolos dan masuk ke tempat yang kita inginkan.
Jika tidak belajar kita tidak bisa masuk ke tempat yang kalian inginkan karena di antara mereka pasti ada orang yang belajar.
Kunci untuk menyaingi mereka adalah seberapa banyak waktu belajar, itulah pemenangnya. Jadi, persiapkan untuk membuka peluang masa depan kalian dari belajar ya....
Ketiga, karena dapat membuat kita lebih baik. Dengan belajar kita akan membentuk karakter kita menjadi lebih baik. Sikap yang akan timbul dari sering belajar adalah sikap percaya diri, disiplin, tanggung jawab, konsisten dan lain-lain.
Sikap ini tidak akan timbul dalam waktu sebentar karena perlu belajar terus menerus untuk menimbulkan sikap ini.
Asalkan kita sering belajar kita akan mengubah sikap kita menjadi lebih baik, tapi ingat usahakan tetap konsisten belajar.
Keempat, tentunya untuk naik kelas. Ini adalah alasan yang lumrah sebagai para pelajar. Karena belajar sangat penting untuk naik kelas. Jika, kita tidak belajar untuk dapat naik kelas akan semakin kecil.
Apa kita tidak malu jika tidak naik kelas, karena tidak bisa apa-apa, pastinya malu kan. Jadi belajarlah jangan sampai tidak naik ya selain itu kalian harus berjuang mendapatkan prestasi agar kalian dapat beasiswa dan orang tua kita senang.
Kelima, mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Ini jelas tujuan dari belajar. Dengan belajar dapat membuat kita di masa depan lebih baik apalagi diantara kita kesusahan untuk tempat tinggal, bukankah diantara kita ada yang hidup dengan tidak mendapatkan fasilitas listrik.
Jadi, beruntunglah kalian punya. Tetapi untuk mengubah hidup kalian menjadi lebih baik. Kalian harus belajar dan gapailah suatu keinginan kalian nanti bukan sekarang, kelak kalian dewasa nanti.
Keenam, karena kita ingin bisa. Dengan belajar kita ingin bisakan, mengapa orang lain bisa kita juga bisa. dengan belajar apa yang kita tidak bisa menjadi bisa. Kita ingin bisa sepeda, pastinya kalian belajar menggunakan sepeda. Kalian ingin bisa menerbangkan layang-layang, maka kalain harus belajar cara menerbangkan layang-layang. Inti dari belajar adalah agar kita bisa.
Ketujuh, karena itu jembatan menggapai cita-cita. Dengan belajar kita bisa menggapai cita-cita kalian. Cita-cita kalian bisa kalian gapai dengan cara bekerja keras dengan belajar dan terus mencari cara untuk menggapainya, tetapi ingat dengan cara yang baik bukan menghalalkan segala cara.
Cita-cita itu harus mempunyai usaha bukan tidak usaha, kalau tidak usaha itu namanya angan-angan belaka. Jadi, Belajarlah untuk menggapai cita-cita kalian mulai dari sekarang.
Jadi, Apa ada jawaban lain kenapa kita harus belajar ?. Ku tunggu di komentar ya...
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Berapa jumlah malaikat yang ada?
Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari nur atau cahaya. Disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat.
Perintah beriman kepada malaikat termaktub dalam surah An Nisa ayat 136. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١٣٦
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh."
Dalam surah Al Baqarah ayat 285 Allah SWT juga berfirman,
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."
Jumlah Malaikat yang Sebenarnya
Mengutip dari buku Bersahabat dengan Malaikat oleh Musthafa 'Asyur, jumlah malaikat yang sebenarnya tidak diketahui. Yang pasti, karena mereka merupakan pasukan Allah yang membantu mengawasi segala tingkah laku makhluk-Nya, tentu jumlah malaikat sangat banyak.
Ayat-ayat Al-Qur'an menegaskan bahwa yang mengetahui jumlah pasti dari malaikat hanya Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Muddatstsir ayat 31.
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ
Arab latin: Wa mā ja'alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja'alnā 'iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya'lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyar
Artinya: "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia,"
Sementara itu, dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan pendapat para sahabat dijelaskan bahwa jumlah malaikat lebih banyak dari yang kita bayangkan. Berikut bunyi salah satu hadits Rasulullah SAW.
"Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat dan mendengar apa yang kalian tidak dengar. Bahwa langit itu bersuara dan ia berhak bila bersuara. Tiada (di langit) itu tempat (untuk) empat jari melainkan ada satu malaikat yang meletakkan dahinya untuk sujud kepada Allah." (HR. Tirmidzi).
Kemudian, pernah suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat ketika mereka sedang duduk bersamanya, "Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?"
Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang tuan dengar, wahai Rasulullah?"
Nabi Muhammad kemudian menjawab, "Langit bergemuruh, sudah selayaknya dia merintih. Sebab tidak ada tempat setelapak kaki pun yang tidak dihuni oleh malaikat yang berdiri beribadah atau sedang rukuk atau sedang sujud," lalu beliau membacakan ayat 166 dari surat As Saffat.
وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلْمُسَبِّحُونَ
Arab latin: Wa innā lanaḥnul-musabbiḥụn
Artinya: "Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah),"
Lalu, dalam Kitab Al Jannah wa Shifatu Na'imiha yang ditakhrij oleh Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Ketika itu didatangkanlah neraka Jahannam yang mempunyai tujuh puluh ribu tali pengikat. Setiap pengikat terdapat tujuh ribu malaikat yang menariknya,"
Alasan Mengapa Harus Beriman kepada Malaikat
Mengutip buku Rukun Iman karya Hudarrohman, iman kepada malaikat artinya percaya terhadap adanya malaikat-malaikat Allah. Allah SWT mewajibkan manusia untuk beriman kepada malaikat meskipun tidak pernah melihatnya.
Alasan mengapa kita harus mengimani malaikat Allah SWT adalah karena beriman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Malaikat memiliki sifat yang selalu patuh kepada Allah dan selalu bertasbih. Mereka juga tidak memiliki nafsu dan tidak pernah berbuat dosa.
Menurut buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah karya Nurul Ihsan, jika seseorang tidak mempercayai adanya malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang beriman atau mukmin.
Rukun iman sendiri berjumlah enam perkara dan semuanya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Rasulullah SAW bersabda,
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR Muslim)
Nurul Ihsan menjelaskan lebih lanjut, ada tiga hal yang wajib kita imani tentang malaikat. Di antaranya kita harus mengimani keberadaan dan sifat para malaikat, mengimani malaikat yang sepuluh dan malaikat lainnya yang tidak termasuk dalam kelompok sepuluh, dan mengimani tugas-tugas para malaikat.
Dijelaskan dalam buku Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, malaikat adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits yang berbunyi,
"Apabila Allah menentukan suatu keputusan di langit, maka semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT, sehingga seperti bunyi-bunyian yang sangat nyaring. Sehingga apabila telah mereda rasa takut dalam hati mereka, maka mereka saling berbisik satu sama lain, 'Apakah yang diucapkan oleh Allah?' Maka jawab yang lain, 'Kebenaran, Dia adalah Maha Luhur lagi Maha besar."
Ada 10 nama malaikat yang wajib kita imani. Di antaranya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Setiap malaikat mengemban tugasnya masing-masing, mulai dari menyampaikan wahyu, mengatur rezeki, hingga menanyai manusia di alam kubur.
Rukun iman terdiri dari enam perkara dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk, merupakan satu kesatuan utuh. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim)
Ihsan menjelaskan tentang tiga hal mengapa kita harus mengimani malaikat Allah subhanahu wa taala. Diantaranya:
Pertama menurut Ihsan, keberadaan dan sifat para malaikat harus dipercayai.
Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan bahwa malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhan tidaklah merasa enggan menyembah-Nya, mentasbihkan-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 206.
Dalam buku berjudul Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, dijelaskan bahwa meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, mereka adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT.
Ketika Allah SWT menentukan suatu keputusan di langit, semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT. Setelah rasa takut dalam hati mereka mereda, mereka saling berbisik satu sama lain tentang apa yang diucapkan oleh Allah SWT, dan menjawab bahwa kebenaran adalah Maha Luhur lagi Maha besar.
BERAPA KALI KITA HARUS MEMBUAT TANDA SALIB DALAM MISA?
Di depan kursinya, imam selebran membuat tanda salib bersama umat. Dengan lantang ia lagukan: ”Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.” Umat menyahut: ”Amin!” Inilah tanda salib pertama dalam Misa. Ritual Misa pun maju lagi selangkah.
Berapa kali sebenarnya kita harus membuat tanda salib dalam Misa?
Dalam alfabet Ibrani kuno huruf Tau (T) berbentuk salib, maka huruf yang mengacu pada Kitab Yehezkiel 9:4 itu dianggap Origenes sebagai prediksi untuk tanda salib yang diterakan pada dahi orang Kristen. Tertulianus mengajarkan bahwa orang Kristen hendaknya membuat tanda salib pada dahi setiap kali hendak melakukan kegiatan. Dalam perkembangan selanjutnya, perayaan liturgi sakramental dan non-sakramental lainnya juga menggunakan tanda salib.Ritual ini sebenarnya mengungkapkan peristiwa penting dari iman kristiani dalam satu rangkuman gerak. Tanda salib pada bagian tubuh memberi daya bagi seluruh tubuh. Tubuh Kristus yang tersalibkan menyentuh tubuh kita dan menyiapkan tubuh kita untuk mengalami hal yang sama dengan Tubuh Kristus. Nama Allah Bapa, Putra, Roh Kudus disebutkan untuk menyatakan bahwa misteri Allah Tritunggal telah diwahyukan melalui kematian Yesus di kayu salib. Selama Misa berlangsung akan terlihat lebih rinci lagi bagaimana kurban salib itu dihadirkan kembali. Tubuh kita pun akan didekatkan dan dipersatukan dengan Tubuh Sang Tersalib itu.Frase ”dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus” dari Yesus sendiri, Ia ucapkan sebelum naik ke surga, ketika mengutus para Rasul. Allah yang Esa itu mempunyai satu nama: ”Bapa, Putra, Kudus.” Itulah nama utuh Allah. Terjemahan ”dalam nama” dapat dipahami sebagai ”ke dalam nama”, sehingga mengingatkan kita pada ritus baptis. Kita dimasukkan ”ke dalam nama Bapa, Putra, Roh Kudus” ke dalam kehidupan Ilahi. Setiap kali membuat tanda salib dan sekaligus mewartakan nama Allah Trinitas, kita sedang mengenangkan pembaptisan dan mau selalu kembali untuk hidup bersama Allah.
Dalam Misa yang lazim terdapat tujuh kali tanda salib, baik yang dilakukan oleh umat bersama imam maupun oleh imamnya sendiri. Di samping tanda Salib Trinitaris (menyebut nama Allah Tritunggal), masih ada juga jenis yang lain.Kapan sajakah ketujuh tanda salib itu dilakukan dalam Misa? Rinciannya: Membuat tanda salib besar oleh imam bersama dengan umat pada Ritus Pembuka untuk diri masing-masing, tiga kali tanda salib kecil pada dahi-mulut-dada sebelum mendengarkan Injil, dan berkat oleh imam dengan tanda salib besar untuk umat dan umat membuat pada dirinya sendiri pada Ritus Penutup.Imam sendirian juga melakukan tanda salib kecil untuk Kitab Injil dan berkat dengan tanda salib untuk roti-anggur pada waktu konsekrasi. Jadi, ada dua jenis tanda salib: [1] lima kali oleh imam bersama umat dengan rumus khusus: dua yang Trinitaris (pada Ritus Pembuka dan Penutup); dan tiga yang bukan (sebelum mendengarkan Injil); serta [2] dua kali oleh imam saja tanpa rumus khusus (pada bagian Injil yang akan dimaklumkan dan berkat untuk roti-anggur).Misa adalah suatu bentuk doa bersama, yang merangkai beberapa ritus, yang menyatukan simbol, kata, gerak, dan lagu. Karena Misa adalah doa yang paling istimewa, wajarlah jika diperindah dengan banyak unsur yang tak ditemukan dalam bentuk doa lainnya. Sebagai doa, kita pun mengawali dan mengakhiri Misa dengan membuat tanda Salib Trinitaris. Imam mewartakan ucapan Tuhan Yesus. Umat pun menyetujuinya. Tanggapan AMIN adalah ”hak suara” umat. Juga pada bagian-bagian lain dalam Misa. Jangan biarkan imam menyambarnya karena umat tak bergairah menanggapi ucapan Tuhan itu. Maka, jangan ragu; serukan AMIN itu dengan mantap dan gembira.
Penulis: Pastor Christophorus H. Suryanugraha OSC
by BP » Tue Jun 27, 2006 6:58 pm
MALAIKAT ADA YANG MEMBANGKANG?Yudas 1 : 6"Dan bahwa ia (Yesus) menahan malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang menginggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar" JAWAB : Benar! Yudas menunjuk kepada para malaikat yang tidak tinggal di dalam kedudukan kekuasaan seperti semula, tetapi memberontak terhadap Allah, melanggar hukum-Nya dan yang kini terpenjara sambil menunggu penghakiman. Akan tetapi, tidak semua malaikat terjatuh itu terpenjara, karena Iblis dan banyak setan berkeliaran di bumi saat ini. * 2 Petrus 2:4, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;" Ayat ini dengan tegas menunjuk kepada malaikat yang ikut memberontak bersama Iblis melawan Allah menjadi roh jahat yang dibicarakan dalam Perjanjian Baru. Mengapa ada roh-roh jahat dalam gua-gua gelap, dan yang lain bebas untuk bekerja bersama dengan Iblis di bumi ini tidak dijelaskan dalam Alkitab.
Berapa jumlah malaikat yang sebenarnya? Sebagai makhluk yang paling patuh dan taat kepada Allah SWT serta mengemban tugas-tugas tertentu, keberadaan malaikat disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits, salah satunya pada surat An Nisa ayat 136.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mempercayai keberadaan malaikat termasuk ke dalam rukun iman dalam ajaran Islam. Seorang muslim harus meyakini dan mengimani sifat-sifat dari tiap-tiap malaikat.
Disebutkan dalam buku Pengantar Ilmu Tauhid tulisan A Muzammil Alfan Nasrullah MAg, malaikat berasal dari kata "malak" yang artinya kekuatan. Di agama Islam sendiri, ada 10 malaikat yang wajib diketahui.
Lantas, berapa jumlah malaikat yang sebenarnya?